KARYA ILMIAH
Selasa, 23 Oktober 2012 - - 0 Comments
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
“Karangan ilmiah merupakan suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Ada berbagai jenis karya ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel
jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara
lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan
buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk
penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding
untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri
pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/
Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya
ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi
persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang
tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk
dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus
sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Tujuan Karya Ilmiah
- Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
- Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
- Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
- Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah)
mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi
ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung
data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung,
observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari
hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan,
analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan
pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan
dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu
proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi
akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan.
Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan
penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu
pendidikan.
Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah,
terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Sikap ingin
tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada
kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada
kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya
untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada
kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap ingin
menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk
eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang
baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan
yang dilakukannya.
5) Sikap
menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
6) Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan,
bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti
melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada
kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang
lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan
orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Kerangka atau Tata Cara Penulisan
Karya Ilmiah
Bab I Pendahuluan
Paparan tentang apa yang menjadi
masalah dengan latar belakangnya
1. Latar belakang : diskripsi
masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah.
Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini.
2. Rumuskan masalah secara jelas,
singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah dibatasi, bagian mana
yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya
masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis (bila ada),
hubungan dengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum.
3. Tujuan penelitian
4. Manfaat penelitian
Bab II Landasan teori
Paparan tentang kerangka acuan atau
objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep
yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah
ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi
dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya
dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.
Bab III Metode penelitian
Paparan mengenai apa yang dilakukan
dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu
penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang
dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil
penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan, sebagai pernyataan
singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai
pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
Bab VI Abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian
yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris,
bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang
tercakup dalam se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan
mengenai aspek-aspek itu.
Bab VII Referensi : Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka
Kutipan. Pembuatan skripsi dan karya
ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang
diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari
seseorang dipergunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang
diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan
sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk "kutipan langsung"
atau "kutipan tidak langsung". Kutipan langsung yang pendek
dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip.
Catatan kaki atau notasi ilmiah
cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi ilmiah
adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang dikutip
dalam suatu karya ilmiah.[i] Karena catatan tersebut diletakkan di bagian bawah
halaman maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak
hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga
untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan
ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. catatan kaki mencakup:
(1) nama penulis, (2) judul tulisan, (3) tempat pener-bitan, (4) nama penerbit,
(5) tahun penerbitan, (6) halaman yang dikutip.
Daftar pustaka dapat berupa buku,
jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan
penerbitan lain (termasuk komunikasi pribadi). Fungsi daftar pustaka: (a)
Sebagai alat untuk melihat kembali sumber asli oleh ilmuwan lain, sehingga
ilmuwan lain dapat melihat benar atau tidaknya pengutipan pernyataan di dalam
bahan pustaka yang digunakan atau bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk
melihat perkembangan ilmu. (b) Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber acuan
yang terdapat dalam sebuah catatan kaki. (c) Untuk melihat cakupan keilmuan seluruh
isi tulisan ilmiah sebagai indikator mutu isinya, dengan catatan bahwa semakin
terspesialisasi bahan pustaka yang digunakan maka semakin tinggi nilai tulisan
ilmiah. (d) Untuk mengetahui dampak ilmiah dari tulisan ilmiah.
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
(Catatan: apabila suatu bahan
pustaka tidak terinformasi penulisnya, maka nama penulis tidak boleh ditulis
dengan Anonim). (c) Setelah nama pengarang, berikutnya ditulis tahun penerbitan
bahan pustaka dan diakhiri dengan tanda titik. (d) Setelah tahun terbit bahan
pustaka, berikutnya ditulis judul bahan pustaka yang diketik miring diakhiri
dengan tanda titik (.). (e) Setelah nama bahan pustaka, selanjutnya ditulis (1)
nama penerbit untuk bahan pustaka berupa buku, dan (2) nama jurnal beserta
volume, nomor, tahun terbit, dan halaman bahan pustaka yang dibaca untuk
artikel ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk jurnal. (f) Bagian terakhir adalah
nama kota dari alamat penerbit untuk bahan pustaka berupa buku. (g) Apabila
nama penulis dari bahan pustaka yang dirujuk lebih dari satu, maka penulis ke-2
dan ke-3 urutan kata namanya tetap seperti nama aslinya hanya kata pertama
dan/atau kedua disingkat.
Sumber :
KARYA ILMIAH
- - 0 Comments
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
“Karangan ilmiah merupakan suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Ada berbagai jenis karya ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel
jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara
lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan
buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk
penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding
untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri
pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/
Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya
ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi
persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang
tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk
dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus
sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Tujuan Karya Ilmiah
- Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
- Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
- Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
- Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah)
mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi
ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung
data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung,
observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari
hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan,
analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan
pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan
dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu
proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi
akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan.
Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan
penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu
pendidikan.
Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah,
terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Sikap ingin
tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada
kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada
kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya
untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada
kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap ingin
menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk
eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang
baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan
yang dilakukannya.
5) Sikap
menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
6) Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan,
bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti
melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada
kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang
lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan
orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Kerangka atau Tata Cara Penulisan
Karya Ilmiah
Bab I Pendahuluan
Paparan tentang apa yang menjadi
masalah dengan latar belakangnya
1. Latar belakang : diskripsi
masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah.
Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini.
2. Rumuskan masalah secara jelas,
singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah dibatasi, bagian mana
yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya
masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis (bila ada),
hubungan dengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum.
3. Tujuan penelitian
4. Manfaat penelitian
Bab II Landasan teori
Paparan tentang kerangka acuan atau
objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep
yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah
ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi
dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya
dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.
Bab III Metode penelitian
Paparan mengenai apa yang dilakukan
dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu
penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang
dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil
penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan, sebagai pernyataan
singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai
pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
Bab VI Abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian
yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris,
bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang
tercakup dalam se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan
mengenai aspek-aspek itu.
Bab VII Referensi : Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka
Kutipan. Pembuatan skripsi dan karya
ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang
diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari
seseorang dipergunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang
diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan
sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk "kutipan langsung"
atau "kutipan tidak langsung". Kutipan langsung yang pendek
dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip.
Catatan kaki atau notasi ilmiah
cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi ilmiah
adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang dikutip
dalam suatu karya ilmiah.[i] Karena catatan tersebut diletakkan di bagian bawah
halaman maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak
hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga
untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan
ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. catatan kaki mencakup:
(1) nama penulis, (2) judul tulisan, (3) tempat pener-bitan, (4) nama penerbit,
(5) tahun penerbitan, (6) halaman yang dikutip.
Daftar pustaka dapat berupa buku,
jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan
penerbitan lain (termasuk komunikasi pribadi). Fungsi daftar pustaka: (a)
Sebagai alat untuk melihat kembali sumber asli oleh ilmuwan lain, sehingga
ilmuwan lain dapat melihat benar atau tidaknya pengutipan pernyataan di dalam
bahan pustaka yang digunakan atau bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk
melihat perkembangan ilmu. (b) Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber acuan
yang terdapat dalam sebuah catatan kaki. (c) Untuk melihat cakupan keilmuan seluruh
isi tulisan ilmiah sebagai indikator mutu isinya, dengan catatan bahwa semakin
terspesialisasi bahan pustaka yang digunakan maka semakin tinggi nilai tulisan
ilmiah. (d) Untuk mengetahui dampak ilmiah dari tulisan ilmiah.
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
(Catatan: apabila suatu bahan
pustaka tidak terinformasi penulisnya, maka nama penulis tidak boleh ditulis
dengan Anonim). (c) Setelah nama pengarang, berikutnya ditulis tahun penerbitan
bahan pustaka dan diakhiri dengan tanda titik. (d) Setelah tahun terbit bahan
pustaka, berikutnya ditulis judul bahan pustaka yang diketik miring diakhiri
dengan tanda titik (.). (e) Setelah nama bahan pustaka, selanjutnya ditulis (1)
nama penerbit untuk bahan pustaka berupa buku, dan (2) nama jurnal beserta
volume, nomor, tahun terbit, dan halaman bahan pustaka yang dibaca untuk
artikel ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk jurnal. (f) Bagian terakhir adalah
nama kota dari alamat penerbit untuk bahan pustaka berupa buku. (g) Apabila
nama penulis dari bahan pustaka yang dirujuk lebih dari satu, maka penulis ke-2
dan ke-3 urutan kata namanya tetap seperti nama aslinya hanya kata pertama
dan/atau kedua disingkat.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)